
radarpekalongan.id – Belum Rampung musibah gempa di Cianjur Jawa Barat, sekarang musibah Gunung Meletus juga terjadi di Lumajang Jawa Timur, ialah meletusnya Gunung Semeru pada Minggu (4/12). Musibah musibah alam nan serentetan terus terjadi di akhir tahun 2022 ini, apakah ada hikmah didalamnya.
Setiap manusia pasti pernah merasakan nan namanya ujian, ujian hingga musibah nan semua itu tentunya datang dari Allah SWT. Setiap manusia bakal dihadapkan pada ujian-ujian hidup nan susah untuk menolaknya dan itu adalah satu ketetapan dan norma Allah SWT nan berkarakter pasti dan tetap, bertindak kepada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun manusia berada.
Demikian dikatakan Pembina dan Takmir Masjid Baitul Iman Mintaragen Kota Tegal Ustaz M Zakaria saat mengisi pengajian, Minggu (4/12).
Menurutnya, ujian dan ujian hidup dari Allah SWT di bumi itu tidak hanya berupa musibah alias kesengsaraan. Namun ada kalanya berupa kelapangan dan kenikmatan. Karenanya, pentingnya berkhusnudzon alias berprasangka baik kepada sang pencipta.
”Sebenarnya ujian itu bukan hanya musibah saja. Namun bisa berupa sehat maupun kondisi sakit, bisa juga berupa kekayaan maupun kemiskinan,” katanya.
Zakaria menyebut dalam beberapa surat di Al-Quran juga disebutkan tentang ujian nan datangnya dari Allah SWT, baik kondisi senang dan kondisi sulit.
”Allah SWT berfirman, apakah manusia mengira bahwa mereka bakal dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beragama dan mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-Ankabut:2).”
Dari ayat tersebut kita bisa mengambil hikmah dibalik musibah bahwa Allah SWT bakal menguji hamba-Nya nan beragama sesuai dengan tingkat keagamaan mereka. Apakah manusia berpikir bahwa Allah SWT bakal membiarkan mereka ketika dikatakan “Kami beriman” tanpa menguji kebenaran perkataan mereka itu dengan ujian melalui kekayaan dan diri mereka? Tentu tidaklah demikian, lantaran Allah SWT pasti bakal menguji manusia agar menjadi jelas tingkat kebenaran dan keteguhannya.
“Allah SWT menciptakan langit ini dalam beberapa periode. Dan ketika Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya, petaka untuk hamba-Nya, terkadang petaka itu baik untuk kebaikan hamba-Nya,” kata Zakaria.
Zakaria juga menambahkan, musibah-musibah itu Allah turunkan agar mereka kembali kepada Allah SWT. Agar mereka datang bermunajat kepada Allah SWT.
Dan perlu dipahami, bahwa meskipun Allah SWT memberikan kita ujian, cobaan, dan musibah, tapi ingatlah bahwa Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya, lantaran semua ujian nan didapatkan itu diberikan sesuai dengan kesanggupan kita. Dalam surah Al-Baqarah ayat 286 disebutkan, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) nan dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) nan diperbuatnya (QS Al Baqarah:286).
Karenanya, sebagai umat maka perlu memahami apa hikmah dibalik musibah nan diberikan Allah SWT. Jika kalian sedang ditimpa musibah selalulah berprasangka baik kepada Allah SWT. (gus/wan)