Ajak Gunakan Gawai Untuk Gali Pengetahuan Positif

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
Screenshot 20221204 1932092 Ilustrasi foto Tirto.ID

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id -Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan setempat terus berupaya mengejar sasaran dalam meningkatkan minat baca masyarakat sekaligus mendongkrak capaian kunjungan perpustakaan melalui roadshow literasi.

Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Bunda Literasi kota Pekalongan.Berdasarkan data, dari rentang 0-3, literasi numerasi Kota PeKalongan di tahun 2021 mencapai nomor 1.83 dan literasi baca mencapai 2.63.

Dengan memandang capaian tersebut, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus), Muhammad Sahlan melalui kepala bagian perpustakaan, Ismanto melakukan pertimbangan dan upaya berkepanjangan untuk dapat masuk ke dalam 20 besar tingkat provinsi di tahun 2022 ini.

“Merupakan upaya dari ibu literasi nan membantu dinarpus untuk meningkatkan minat baca dan kebiasaan membaca sedini mungkin, agar tidak ada lagi anak Indonesia ketinggalan dalam pengetahuan lantaran hanya tidak mau membaca,” terang Ismanto.

Sementara itu, Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengungkapkan bahwa literasi tidak hanya berasosiasi dengan kegiatan membaca dan menulis saja, di era teknologi seperti saat ini lingkup literasi semakin berkembang.

Literasi juga bisa dilihat gimana keahlian anak dapat mengumpulkan informasi dan pengetahuan pengetahuan dari beragam macam sumber, salah satunya nan tetap sangat digemari generasi milenial ialah gawai.

“Karena saat ini anak lebih tertarik dengan gadget, sehingga peran pembimbing dan orang tua kudu intens mensosialisasikan kepada mereka, bahwa lewat media itu mereka juga bisa mendapat literasi dengan membaca, mungkin dengan browsing untuk keperluan nan dibutuhkan terutama keperluan nan berfaedah dan arahnya positif,” tandas Inggit.

Lebih lanjut, Inggit menghimbau agar tenaga pendidik dan family bisa memberikan pendampingan dan perhatian lebih, agar gawai tidak salah gunakan untuk menjelajah bumi maya untuk mencari perihal nan negatif, karena jika perihal tersebut terjadi bakal sangat berpengaruh bagi masa depan.

“Di usia pelajar, mereka tetap mencari jati diri, kita sebagai orang tua bisa terus mengarahkan dan mendampingi anak-anak dalam menggunakan gadget,” pungkasnya.(mal).