Ajari Anak Usia Dini Harus Lewat Permainan

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
Screenshot 20221207 2212332

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Mendampingi tumbuh kembang anak usia awal menjadi pondasi awal dalam membangun karakter anak. Oleh karenanya diperlukan penanganan nan tepat dalam memilih metode pembelajaran.


Disampaikan Bunda Paud Kota Pekalongan Inggit Soraya saat berjamu di lembaga PAUD
diimbau untuk tidak memaksa peserta didik TK maupun PAUD untuk lancar membaca, menulis, dan berhitung.

Mengingat, anak usia awal merupakan, masa dimana anak mempelajari sesuatu melalui bermain.


Ia menjelaskan, dalam mempersiapkan masa peralihan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, setidaknya diperlukan adanya tiga kesiapan saat anak bakal masuk SD, ialah kesiapan dari sang anak, orangtua dan satuan lembaga pendidikan itu sendiri.


“Cara belajar anak dari PAUD ke SD itu tetap sama, ialah belajar sembari bermain, baru kelak setelah naik ke kelas berikutnya baru diperkenalkan membaca, menulis, dan berbilang dengan lebih intens,” ujarnya.


Inggit menilai, saat ini tetap ada orangtua nan beranggapan bahwa anak masuk sd kudu pandai calistung, padahal perihal tersebut kurang tepat.


“Hal ini justru bisa, mengganggu mental dan tumbuh kembang anak. Orangtua, untuk tidak terlalu cemas jika anaknya belum bisa calistung saat anak menjalani masa bermain,” imbuh ibu dua anak ini.


Ditambahkan, masa transisi anak ini menjadi salah satu perhatian untuk dapat memberikan layanan pendidikan nan berkualitas.


“Anak usia awal ini kodratnya adalah, belajar dan bermain. Jadi, jika mau mengajarkan calistung kepada mereka kudu dengan belajar dan bermain,” kata Inggit.


Lalu, andaikan dalam tumbuh kembangnya anak dipaksa untuk bisa menguasai calistung, maka perihal tersebut berpotensi terhadap perkembangan anak di masa selanjutnya dan bisa saja dapat memicu anak putus sekolah lantaran tidak menikmati proses belajarnya.


“Saya berpesan kepada orang tua, untuk tidak terlalu cemas jika anaknya belum bisa calistung. Karena nantinya, ketika anak di atas usia 6 tahun secara otomatis bakal memahami nomor dan membaca dengan sendiri. Namun, orang tua juga perlu memberikan stimulasi salah satunya dengan membacakan kitab cerita ataupun dongeng kepada anak,” pungkasnya.(mal).