Akhir yang Getir untuk Generasi Emas Belgia di Piala Dunia 2022

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
IMG 20221202 090713 Generasi emas Belgia berlalu tanpa mengukir prestasi di Piala Dunia 2022.(foto/twitter/@BelRedDevils)

Radarpekalongan.id – Generasi emas Belgia tak bisa berbincang banyak di Piala Dunia 2022. Digadang-gadang dapat melaju jauh dan mengukir prestasi dengan komposisi pasukan nan mumpuni, De Rode Duivels justru mengakhiri kiprah di Piala Dunia dengan tertenduk lesu.

Piala Dunia 2022 awalnya diprediksi bakal menjadi arena unjuk kekuatan bagi Belgia. Deretan nama tenar mengisi skuad, mulai dari Curtois di bawah mistar gawang, Kevin De Bruyne sebagai jenderal lapangan tengah hingga Dries Mertens dan Romelu Lukaku nan mengisi lini serang.

Namun realita di lapangan justru berbeda. Sejak laga pertama melawan Kanada, Belgia tak terlihat superior. Meskipun menang 1-0 namun penampilan anak asuh Roberto Martinez tak meyakinkan.

Gol Michy Batsuayi dalam laga itu, juga menjadi satu-satunya gol nan dicetak Belgia selama Piala Dunia 2022. Dalam laga-laga berikutnya, Belgia hanya kebobolan tanpa bisa menambah koleksi golnya.

Terpuruknya penampilan Belgia makin terlihat dalam laga melawan Maroko. Eden Hazard dkk tak bisa menembus pertahanan Maroko dan justru kebobolan dua gol di babak kedua.

Kondisi diperparah dengan kisruh internal. Komentar saling menjatuhkan antar pemain, membikin suasana ruang tukar Belgia memanas dan tentu berpengaruh pada penampilan tim.

Meski acapkali dibantah, namun performa di lapangan dalam laga penentuan melawan Kroasia tak menunjukkan tim sedang baik-baik saja. Skor 0-0 jelas tak cukup mengantar Belgia ke 16 besar, karena di laga lain Maroko menang 2-1 atas Kanada.

Kegagalan Belgia melaju ke fase gugur Piala Dunia 2022 mungkin bakal menjadi awal lembaran baru untuk generasi berikutnya. Maklum, skuad saat ini sudah relatif berumur.

Dengan rataan 27,8 tahun, skuad Belgia bisa dibilang tak muda. Hanya 7 pemain nan berumur di bawah 25 tahun, itu pun bukan pilihan utama. 15 pemain apalagi berumur 29 tahun alias lebih.

Beberapa nama seperti Mertens, Vertonghen, Toby Alderweireld, Axel Witsel, dan Simon Mignolet mungkin sudah waktunya mundur. Batshuayi dan Eden Hazard bisa dipertahankan, namun jika performa di klub tak kunjung membaik, tak salah jika melirik nan lebih muda.

Hasil ini juga menjadi akhir pahit untuk Roberto Martinez, nan pernah membawa Belgia finis ketiga di Piala Dunia 2018 dan lama bertengger di ranking satu FIFA. Bahkan saat ini Belgia berada di urutan kedua.

Siapapun penggantinya, tentu perlu disadari bahwa tak mungkin mempertahankan tim nan ada saat ini. Perombakan skuad adalah salah satu pekerjaan besar nan perlu dilakukan. Itu jika Belgia mau tetap berada di jejeran elite Eropa.(dtk/nul)