Manajemen Arema FC membantah keras jika pihaknya melaporkan kejadian pelemparan bus di Sleman, Kamis (26/1/2023) silam ke PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas menegaskan, beredarnya buletin di media sosial (medsos) bahwa tim Singo Edan melaporkan kasus itu ke operator kejuaraan adalah buletin bohong.
"Tidak pernah terbesit dari kami bakal melaporkan kasus ini ke PT LIB. Semua informasi nan beredar di media sosial itu hoax," kata Wibie saat ditemui awak media di Solo, Sabtu (28/1/2023).
Wiebie menjelaskan, manajemen Arema FC merasa disudutkan dengan beredarnya informasi di media sosial tentang laporan ke PT LIB.
Baca Juga:Liga Spanyol: Sevilla vs Elche 3-0, Tuan Rumah Melonjak di Klasemen Sementara
Menurutnya, konsentrasi utama manajemen adalah pemulihan mental dan psikologis pemain pascainsiden pelemparan tersebut.
Bahkan beberapa pemain dan official Arema FC mengalami luka-luka akibat terkena lemparan kaca.
"Total ada Kuncoro (asisten pelatih), Dendi Santoso, Achmad Figo, dan Adilson (Maringa) mengalami luka. Tapi sudah membaik," jelasnya.
Wiebie menambahkan, saat ini para pemain diberi kesempatan libur untuk menenangkan diri. Agar nantinya bisa kembali konsentrasi untuk menatap laga berikutnya.
"Jadi kami berambisi jangan ada nan memanfaatkan kejadian ini untuk menyudutkan Arema. Kami tegaskan tidak ada laporan ke PT LIB dan kami konsentrasi ke tim sendiri," tegas Wibie.
Baca Juga:Heboh Mahasiswa UI Tewas Dilindas Eks Pejabat Polri Malah Jadi Tersangka: "Coba Yang Nabrak Sopir Truk"
Seperti diberitakan sebelumnya, bus nan membawa rombongan Arema FC mendapat lemparan batu dari oknum suporter beberapa saat meninggalkan Stadion Maguwoharjo, Kamis (26/1/2023) petang.
Akibatnya, sejumlah kaca bus pecah. Sejumlah pemain Arema FC juga mengalami luka terkena serpihan kaca.
Loading...