
KOTA, Radarpekalongan.id – Cara berbeda dilakukan Komunitas Pekalongan Curhat saat memberikan support kepada para pengungsi di Aula Kelurahan Tirto, Jumat 2 Desember 2022. Komunitas berbasis media sosial itu membagikan-bagikan duit jajan untuk anak-anak nan mengungsi di tempat tersebut.
Sontak tindakan itu disambut antusias. Tak hanya anak-anak nan maju berebut, para orang tua pun turut serta ikut di dalamnya. Suasana ruangan nan semula sunyi mendadak menjadi meriah lantaran tindakan itu.
“Alhamdulillah ada nan udik-udikan, kasih jajan, tadi bagi-bagi duit untuk anak-anak. Kami mengucapkan terima kasih, senang sekali. Anak-anak juga senang tadi,” ungkap salah satu pengungsi, Mukaromah, penduduk gang 16 Kelurahan Tirto.
Dikatakan Mukaromah, sebagian penduduk sudah mengungsi sejak Kamis 1 Desember 2022 malam. Hujan deras nan mengguyur Kota Pekalongan membikin sebagian daerah Tirto terendam banjir, termasuk rumah miliknya. Dia menambahkan, ada beberapa kebutuhan nan saat ini mendesak untuk dipenuhi seperti popok bayi, minyak kayu putih, dan susu anak.
Sementara itu, Pendiri Pekalongan Curhat, Muhammad Luthfi mengatakan, tindakan kali ini memang dilakukan mendadak lantaran dia dan personil organisasi kain baru mengetahui jika ada penduduk nan mengungsi akibat banjir di daerah Tirto. “Ini memang mendadak, kami baru tahu tadi pagi dan kami langsung bergerak,” tuturnya.
Mengenai corak support nan berbeda dari biasanya, Luthfi menyatakan bahwa pihaknya sempat berfikir terkait corak support nan bakal diberikan. Bentuk support lain seperti nasi bungkus, diyakini Luthfi sudah disiapkan oleh relawan maupun organisasi lain. Sehingga akhirnya diputuskan untuk memberikan dalam corak duit jajan kepada anak-anak di letak pengungsian agar lebih efektif dan efisien.
“Kami sempat ragu, apakah kelak ada nan tersinggung jika bentuknya duit tunai nan tidak seberapa ini. Tapi rupanya justru disambut meriah. Kehadiran kami disambut dengan baik dan para pengungsi merasa bahagia. Ternyata memang duit tunai juga dibutuhkan oleh para pengungsi,” tambahnya.
Dikatakan Luthfi, tindakan ini merupakan aktivitas awal dari Komunitas Pekalongan Curhat. Dia berambisi apa nan dilakukan bisa memberikan akibat positif bagi para pengungsi. “Setidaknya kehadiran kami bisa menghilangkan rasa suntuk, jenuh, ‘dugal’ nan dirasakan para pengungsi. Kita lihat tadi dengan kehadiran kami mereka semua ikut bahagia,” tandasnya.(nul)