FIFA Susun Aturan Baru untuk Piala Dunia 2026, Ada Adu Penalti di Fase Grup

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
WhatsApp Image 2022 12 01 at 09.01.47 FIFA mempertimbangkan sejumlah patokan baru dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2026.(foto/twitter/@FIFAcom)

Radarpekalongan.id – FIFA tengah mempertimbangkan sejumlah patokan baru dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2026. Dalam beberapa laporan nan sudah muncul, patokan baru nan bakal diterapkan seperti penambahan jumlah kontenstan dan format baru dalam turnamen.

Yang terbaru, FIFA mempertimbangkan untuk menerapkan penggunaan adu penalti di babak penyisihan grup dalam laga nan berhujung dengan skor imbang.

Sejumlah patokan baru mulai dipertimbangkan oleh FIFA untuk diterapkan dalam Piala Dunia 2026 nan bakal digelar berbareng oleh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Meski belum pasti, dilaporkan bahwa format nan direncanakan ialah jumlah kontestan bakal ditambah dari 32 peserta menjadi 48 peserta. Format grup juga bakal dirubah.

Yang saat ini diterapkan, peserta dibagi dalam delapan grup dengan masing-masing berisi empat tim. Sementara konsep format baru nan digodok FIFA, 48 tim peserta bakal dibagi dalam 16 grup. Dua tim ialah juara grup dan runner-up bakal maju ke babak 32 besar.

FIFA juga mempertimbangkan untuk menerapkan patokan baru lainnya. Dilansir dari goal.com, The Athletic melaporkan bahwa ada perubahan patokan dalam fase grup ialah tim dapat melakoni adu penalti jika sebuah laga di fase grup berhujung imbang, dengan bingkisan poin diberikan kepada pemenangnya.

Demi memerangi potensi kolusi nan bisa terjadi jika adu penalti digelar setelah pertandingan, FIFA apalagi mempertimbangkan pendapat untuk menggelarnya sebelum pertandingan.

Sebelumnya FIFA sudah pernah menegakkan patokan untuk memerangi kolusi, ialah dengan menggelar laga matchday terakhir fase grup Piala Dunia di waktu dan hari nan sama sejak 1986, demi menghindari ‘main mata’ antara tim-tim nan terlibat.

Belum ada kepastian gimana format turnamen nan bakal diterapkan dalam Piala Dunia 2026. Namun dari laporan nan ada, sejumlah opsi sudah muncul dan tinggal menunggu keputusan dari FIFA apakah bakal digunakan alias tetap menggunakan format dan patokan lama.(nul)