Foto: Ilustrasi/ Mengenal Ong Hok Liong Pendiri Rokok Bentoel/ Edward Ricardo Sianturi
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen rokok PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel mempunyai kisah unik dalam sebuah penamaan merek produk mereka. Siapa nan menyangka bahwa nama Bentoel sendiri rupanya berasal dari sebuah proses mimpi sang pemilik.
Kisah penamaan ini muncul dalam kitab Rudy Badil berjudul 'Kretek Jawa: Gaya Hidup Lintas Budaya' nan diterbitkan pada 2011 silam.
"Awalnya, perusahaan ini berjulukan Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong. Kemudian nama itu diubah menjadi Hien An Kongsie," tulis Rudy dalam bukunya. Pabrik itu mulanya memproduksi rokok tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis.
Sejak era 1930-an, Ong Hok Liong berdampingan Tjoa Sioe Bian mendirikan pabrik rokok di Malang. Pada tahun 1951, Bentoel berjulukan NV Pertjetakan Liem An itu. Namun pada 1954 menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.
Adapun transformasi nama menjadi Bentoel bermulai ketika sang pemilik Ong Hok Liong tertidur di dekat makam dan bermimpi memandang ubi talas saat sedang berziarah.
Setelah bangun, dia bertanya kepada mahir kunci makam tentang mimpi tersebut, mahir makam pun berbincang bahwa Ong Hok Liong dapat petunjuk dari Mbah Djugo agar mengganti nama pabriknya.
Lahir di desa Karang Pacar, Bojonegoro pada 12 Agustus 1893, Ong Hok Liong memang suka berziarah. George Quinn dalam kitab 'Bandit Saints of Java' (2019) menyebut pada 1954 Ong Hok Liong berjamu ke makam keramat Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi.
Kala itu merek rokok nan dibuatnya dirasa tetap kurang laku. Pabriknya kemudian mengganti merek rokoknya. Nama nan dipilih adalah julukan Jawa untuk ubi talas, adalah bentul, nan sebelum ada Ejaan Yang Disempurnakan (1973) tetap sering ditulis sebagai Bentoel.
"Ketika dia (Ong Hok Liong) meninggal pada tahun 1967 dia adalah seorang multi jutawan dan Bentoel telah tumbuh menjadi rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia," tulis Quinn dalam bukunya.
Anak-anak Ong Hok Liong silam menggantikannya memimpin perusahaan tersebut. Budhiwijaya Kusumanegara, anak sang pendiri menjadi Presiden Direktur Bentoel.
Namun, setelah 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel tidak bisa membayar pinjamannya ke BRI dan Bank Bumi Daya senilai US$ 170 juta. Utang Bentoel dengan kreditor asing apalagi kemudian menggelembung menjadi US$ 350 juta.
Akhirnya 70% saham family Ong Hok Liong dilego. Hutomo Mandala Putra kandas membelinya. Kemudian Bentoel dipegang Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama. Pada tahun 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru berjulukan PT Bentoel Prima dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel bubar.
Bentoel Prima pada 2000 tukar nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Belakangan saham perusahaan itu dipegang oleh British American Tobacco, sebagai pemegang saham 92,48% dan sisa saham lain dipegang oleh masyarakat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Siapa Pemilik Uniqlo ? Orang Terkaya Yang Hartanya Unlimited
(dem)