Hukum Merayakan Malam Isra Miraj, Boleh atau Tidak?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Suara.com - Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan satu malam Nabi Muhammad SAW nan secara logika manusia tidak bisa terjadi. Namun, perihal tersebut terjadi atas kuasa Allah SWT.

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram, Mekah ke Masjidil Aqsa nan ada di Yerusalem. Selanjutnya Nabi Muhammad SAW melanjutkan Miraj untuk menuju ke Sidratul Muntaha namalain langit ke tujuh untuk menerima wahyu perintah sholat 5 waktu.

Seluruh umat Islam di seluruh bumi banyak nan melangsungkan seremoni untuk memperingati Isra Miraj, seperti menjalankan sholat tahajud, pengajian bersama, hingga mendengarkan khutbah. Namun, gimana norma merayakan Isra Miraj menurut pandangan Islam? Suara.com telah merangkum informasinya untuk Anda dari beragam sumber nan dapat Anda ketahui.

Dilansir Dalam Islam, seorang ustadz kota Madinah An-Nabawiyyah nan berjulukan Syeikh Sulaiman ar Ruhaili Hafizhahullah membahas norma merayakan Isra Miraj. Beliau mengatakan bahwa tidak ada keterangan riwayat dari Al-Quran maupun hadist nan menerangkan secara pasti mengenai bulan peristiwa Isra Miraj.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Nabi Bulan Rajab Lengkap dengan Keutamaan

Ia juga mengatakan bahwa kita tidak boleh menjadikan hari ke-27 di bulan Rajab sebagai hari Isra Miraj lantaran peristiwa itu merupakan kewenangan dari Rasulullah SAW nan mengalaminya secara langsung.

Sementara itu dilansir dari Muslim.or.id, juga menyatakan perihal nan sama bahwa para ustadz mempunyai selisih pendapat dalam perkara menentukan bulan Isra Miraj, perihal ini lantaran tidak adanya riwayat nan bisa dijadikan pegangan.

Rasulullah SAW nan mengalami peristiwa agung tersebut tidak pernah merayakan malam Isra Miraj dan tidak mengkhususkan malam tersebut dengan sholat maupun puasa tertentu. Sementara itu dalam aspek kehidupan, umat muslim selalu dituntut untuk meneladani sikap Rasulullah SAW dan tidak melakukan sesuatu nan tidak sesuai petunjuk belaiu Rasulullah saw.

Rasulullah SAW pernah berfirman dalam sebuah hadist, “Barangsiapa membikin suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) nan tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”.

Sementara itu, dilansir dari Muhammadiyah, merayakan Isra Miraj hukumnya boleh dengan catatan tidak ada ritual-ritual tertentu dan hanya sekedar memanfaatkan hari besar kepercayaan Islam untuk tabligh akbar, mengadakan diskusi, dan bedah kitab untuk mengungkap makna daripada peristiwa Isra Miraj. 

Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Isra Miraj dan Sejarahnya

Demikian ulasan singkat mengenai norma merayakan malam Isra Miraj nan dapat Anda ketahui. Semoga informasi di atas berfaedah untuk Anda!

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat