Industri Perfilman Indonesia Semakin Banyak Ruang

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
Riri Riza Industri Perfilman Indonesia Semakin Banyak Ruang Riri Riza saat diwawancarai usai mengisi kegiatan Festival Tenun Internasional 2022. (Foto ikazahara/magelangekspres)

radarpekalongan.id – Magelang – Industri perfilman Indonesia telah menemukan titik kembali kebangkitan setelah pandemi Covid-19. Dibuktikan dengan tidak hanya bioskop, namun telah tersedia beragam platform untuk menikmati beragam film.

Dikatakan oleh salah satu produser movie Indonesia, Riri Riza nan merasa lebih mendapat ruang dalam pendistribusian movie nan tidak hanya melalui bioskop.
“Sebagai kreator movie saya merasa mempunyai ruang nan lebih untuk pengedaran film, beberapa waktu lampau juga terlaksana pagelaran movie dimana terdapat sekitar 155 movie diputar dari Indonesia dan daerah Asia,” kata Riri saat ditemui di kegiatan Festival Tenun Internasional beberapa waktu lalu.

Bangkitnya kembali movie Indonesia ditandai dengan rating pengunjung bioskop penikmat movie Indonesia lebih tinggi daripada penikmat movie asing. Hal ini dikatakan oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ahmad Mahendra.

“Kita sudah mengalami fase nan berbeda ya, sementara ini movie Indonesia mencapai 61 persen diatas movie asing nan 39 persen, dalam sejarah ini belum pernah terjadi semoga tetap bertahan, dulu nggak pernah paling mentok 40 persenan. Sekarang kita kudu bisa membalikkan film-film Indonesia,” papar Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra menjelaskan film-film Indonesia tidak hanya merajai di bioskop-bioskop saja namun juga di festival-festival hingga ke komunitas. Ini dibuktikan dengan naiknya ekosistem perindustrian movie nan didorong oleh pemerintah.

“Yang berkedudukan itu semua tidak hanya satu pihak saja tapi ada dorongan dari kita (pemerintah), maka dari itu ekosistemnya terlihat naik. Kita ini menjaga penyedia agar digunakan dengan betul dengan beragam program, dengan pola-pola ini kita percaya nan dibutuhkan disini jadi terjaga. Dan rupanya betul, kualitas movie kita naik dan menang penghargaan diluar negeri,” imbuhnya.

Dalam programnya, Mahendra berbareng Riri Riza bakal bekerja-sama dalam pembuatan program Indonesiana Film. Program ini Kemendikbud mengundang sumbangan proposal dari beragam daerah Indonesia nan mempunyai muatan lokal, seperti persoalan di daerah Indonesia hingga kebudayaan nan ada di setiap wilayah. Yang nantinya difasilitasi menjadi skenario nan baik.

“Menurut saya tidak perlu lagi mencari cerita di Indonesia, disini ladang sejarah. Dalam bumi movie nusantara tetap dibutuhkan insentif, lantaran bumi movie ini dikatakan mempunyai sistem ekonomi. Kebudayaan di dalam movie itu memerlukan insentif,” imbuh sutradara nan kerap disapa Mas Riri.

Saat ini bumi movie telah mengalami banyak kemajuan, nan tentunya tak luput dari peran pemerintah nan memberikan modal fasilitasi nan cukup baik, agar dapat memproduksi film-film nan bernuansa lokal. Tak hanya itu program Kemendikbud ini bakal mendapat mentor dari Hollywood. (mg1)