
PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Kurikulum merdeka nampaknya beberapa tahun belakangan menjadi poros rujukan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Tidak hanya bagi guru, namun juga menjadi daya tarik bagi siswa.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa kurikulum merdeka ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler nan beragam di mana konten bakal lebih optimal agar peserta didik mempunyai cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru mempunyai keleluasaan untuk memilih beragam perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berasas tema tertentu nan ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai sasaran capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Berangkat dari kesukaan bakal apa saja nan menjadi kelebihan dari kurikulum merdeka, SD Muhammadiyah Kajen (SD Muhamka) mengutus wartawan cilik nan dimiliki untuk mengorek informasi lebih dalam berangkaian dengan kurikulum merdeka dengan mewawancarai salah satu pembimbing pengampu kelas 1 nan melaksanakan kurikulm merdeka.
Dari hasil wawancara tersebut, sang Jurnalis cilik Meda Argittama mengaku mendapatkan banyak pengetahuan berangkaian dengan kurikulum merdeka dan penyelenggaraan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) nan sebelumnya belum dia ketahui.
“Kami dijelaskan tentang apa itu P5, bagaiamana proses komunikasi antara kepala dan pembimbing berkenaan kurikulum baru, bagaiamana mensosialisasikan kurikulum baru tersebut, bagaiamana merencanakan projek, perihal apa saja nan menjadi penilaian dan mendokumentasikan serta membikin laporan dan mengevaluasi hasil dari P5 tersebut,” ungkap Medda.
Dijelaskan lebih lanjut, P5 ini mempunyai faedah bagi satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran nan berkontribusi pada lingkungan dan organisasi sekitarnya, dan faedah untuk pendidik P5 sebagai pengembangan kompetensi sebagai pendidik nan terbuka untuk bekerja-sama dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran, sedangkan faedah untuk peserta didik dapat memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
“Kami berharap, adanya kurikulum berdikari nan didalamnya terdapat P5 bisa membentuk karakter generasi bangsa Indonesia nan mandiri, inovatif, dan berbudi pekerti pancasila,” pungkasnya.(mal).