
Radarpekalongan.id – Lembaga Zakat, Infaq, Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) sukses meraih empat penghargaan dalam arena Indonesia Fundraising Award (IFA) tahun 2022, Rabu (30/11/2022). Lazismu menyabet penghargaan pada kategori ‘Best of The Best Fundraising Zakat Terbaik’, ‘Best of The Best Fundraising Kemanusiaan Terbaik’, ‘Best of The Best Fundraising Qurban Terbaik’, dan ‘The Best Fundraising Infaq Terbaik’.
Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto mengapresiasi keberhasilan Lazismu dalam meraih empat penghargaan di arena IFA Award. Capaian ini telah melalui proses nan panjang, salah satunya melalui penilaian keahlian Lazismu sejak tahun 2019 hingga 2021.
“Alhamdulillah, Lazismu mendapatkan 4 penghargaan sebagai pemenang dalam kategori Best of The Best Fundraising Zakat Terbaik, Best of The Best Fundraising Kemanusiaan Terbaik, Best of The Best Fundraising Qurban Terbaik, dan The Best Fundraising Infaq Terbaik. Penghargaan ini diperoleh melalui proses nan panjang, penilaian atas laporan keahlian sejak tahun 2019 hingga 2021 nan menjadi pertimbangan majelis juri dalam memutuskan lembaga peraih penghargaan Indonesia Filantropi Award 2022 ini,” terang Edi.
Edi melanjutkan, penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pengelola Lazismu dalam meningkatkan kinerjanya. “Meskipun penghargaan semacam ini bukan menjadi tujuan akhir dari Lazismu, namun penghargaan seperti ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi amil Lazismu di seluruh Indonesia pada khususnya, dan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) alias pun lembaga-lembaga filantropi lainnya, untuk senantiasa meningkatkan keahlian dan berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan,” katanya.
IFA Award merupakan arena terpercaya nan diinisiasi oleh Institut Fundraising Indonesia dalam peningkatan fundraising dan aktivitas kebaikan nan memberikan apresiasi dan penghargaan fundraising terhadap lembaga, badan, korporasi, media dan tokoh di Indonesia maupun internasional. Penghargaan diberikan kepada lembaga nan berkontribusi dan berprestasi dalam bagian penggalangan biaya publik melalui beragam program.
IFA Award diselenggarakan sejak tahun 2020 dengan memberikan penghargaan 17 kategori pemenang nan terus berkembang menjadi 30 kategori pemenang pada tahun 2021. Pada tahun ini, terdapat 41 kategori nominasi nan diperebutkan.
Direktur Institut Fundraising Indonesia, Arlina F. Saliman menjelaskan, kali ini lembaga nan dijaring semakin luas. Lembaga tersebut kudu diapresiasi keberadaannya lantaran telah menggerakkan kepercayaan publik untuk terus berbagi. “Semakin banyak lembaga nan terjaring, tidak hanya nan berada di kota tapi di daerah-daerah. Bukan hanya lembaga ZISWAF, tetapi media massa, korporasi, publik figur nan mendukung aktivitas fundraising,” jelasnya.
Arlina menyebutkan, penghargaan ini juga diharapkan bisa mendorong lembaga sosial kemanusiaan agar termotivasi melakukan fundraising dengan transparan dan akuntabel.
IFA Award, tutur Arlina, diharapkan dapat mendorong kesukaan anak-anak muda untuk masuk ke dalam bumi sosial kemanusiaan. Selain itu, output IFA Award juga tidak hanya arena penghargaan semata, namun mendorong adanya kerjasama antar lembaga dalam program-program pemberdayaan di masyarakat. Arlina juga berterima kasih terhadap beragam lembaga pendukung aktivitas fundraising nan selalu memberi support dalam arena IFA Award ini.
Direktur South East Asia Humanitarian (SEAHUM), Amin Sudarsono nan juga menjadi salah satu juri mengatakan, lembaga nan melalui proses wawancara betul-betul serius mengikuti jalannya penjurian. “Para peserta mengusulkan ahli bicara terbaik, tak jarang langsung top manajemen. Menunjukkan kesungguhan nominasi IFA ini,” ucapnya.
Di tahap awal penjaringan nominator, panitia IFA Award menyaring informasi primer dan sekunder. Kemudian peserta melalui tahap wawancara secara daring. Ada lima aspek nan dinilai ialah langkah presentasi, persoalan dan penyelesaian, pertumbuhan fundraising, penemuan nan dilakukan dan akibat keberhasilan lembaga.(rls/nul)