
Memiliki banyak kawan nan banyak dan disukai jadi angan setiap remaja
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Setiap remaja pasti punya angan agar punya banyak kawan dan disukai banyak orang. Namun tidak semua remaja sukses mencapai perihal tersebut.
Banyak aspek terutama aspek internal nan menjadikan remaja menjadi minder, introvert (penyendiri) dan aspek lainnya. Rasa percaya diri nan rendah menjadikan remaja ragu-ragu untuk berbaur dengan orang nan beragam.
Yang paling dominan adalah aspek percaya diri nan rendah. Biasanya rendahnya percaya diri disebabkan oleh pengalaman masa lampau nan buruk. Apakah pernah dibully, dimarahi, dicuekin, dll.
Anak mini itu peniru nan baik tapi penafsir nan buruk. Maksudnya apa? Anak mini itu bisa menirukan apapun nan dilakukan oleh orang dewasa. Tapi celakanya dia juga bisa menafsirkan satu peristiwa suka-suka dia.
Dan tafsiran atas peristiwa nan terjadi biasanya dari kacamata negatif. Contoh sederhana, ketika memandang seseorang nan tidak dikenal dengan wajah nan kurang bersahabat, maka anak mini bisa menafsirkan bahwa itu adalah orang jahat.
Semudah itu anak mini menafsirkan. Padahal bisa jadi orang itu sedang bingung, marah dengan dirinya sendiri alias ada kejadian nan menjengkelkan. Pengalaman pada masa mini dan tafsir terhadap pengalaman tersebut cukup mempengaruhi rasa percaya diri di masa remaja nanti.
Berikut tips bagi para remaja nan mau banyak kawan dan disukai banyak orang.
1. Tersenyumlah Secara Tulus
Senyum adalah kode universal, tidak mengenal negara, bahasa, suku, agama, kebudayaan dll. Arti senyum adalah membuka diri terhadap orang lain dan mau mengenal lebih dekat.
Dengan memberikan senyuman, maka nan menerima senyum bakal kembali tersenyum kembali. Itu artinya kode positif bakal diterima dengan positif. Yang menerima senyuman bakal menafsirkan bahwa nan tersenyum adalah orang baik.
Tapi tersenyum juga kudu tulus. Emang ada senyum nan tidak tulus? Ada. Yang merasakan adalah orang nan menerima senyum. Kalau senyumnya tulus maka bakal terasa tulus oleh nan menerimanya. Namun jika senyumnya tidak tulus maka nan menerimanya pun bakal merasakan perihal nan sama.
Ketika tersenyum, niatkan untuk menyebarkan daya positif kepada alam ini, baik kepada manusia maupun kepada makhluk lainnya. Akan lebih baik lagi ketika kita tersenyum sembari bermohon perihal baik kepada sebanyak-banyaknya orang.
2. Sapa Orang Asing Sambil Menganggukan Kepala
Menyapa lebih dulu adalah poin utama, tapi menjawab sapaan dengan ramah adalah poin penting. Dua-duanya sama pentingnya. Dalam tradisi Jawa baik Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur, menyapa lebih dulu masuk dalam kategori ramah.
Sebenarnya keramahan adalah budaya Indonesia. Entah kenapa belakangan budaya tersebut terasa asing di masyarakat. Remaja lebih banyak mencari perhatian dengan hal-hal negatif . Padahal banyak langkah nan lebih positif untuk mendapatkan perhatian tersebut.
3. Jangan Mengkritik Lawan Bicara
Siapapun bakal merasa tidak suka dengan kritikan. Apalagi disampaikan dengan langkah nan tidak santun dan disampaikan di depan forum umum. Kalau belum bisa mengkritik dengan langkah nan halus, lebih baik tidak usah mengkritik dulu.
Sebenarnya kritik itu sesuatu nan bagus. Isinya adalah perbaikan untuk pihak nan bersangkutan. Tapi jika disampaikan dengan langkah nan menyinggung, ceritanya bakal berbeda.
Kecuali sudah sangat dekat dan sudah saling percaya, maka kritikan itu bisa dilakukan. Itu pun dengan tidak menyinggung privasi nan bersangkutan. Jangan sampai mengkritik tapi menjatuhkan nilai diri orang tersebut.
4. Puji Orang Lain Apabila Melihat Sesuatu nan Baik
Nah ini dia, jangan pelit pujian andaikan memandang prestasi orang lain nan patut dibanggakan. Pujilah dengan elegan sehingga pujian kita betul-betul terdengar tulus dan mendukung.
Pujian nan tulus bakal mendatangkan motivasi dan kebahagiaan. Coba perhatikan jenis-jenis pujian di bawah ini.
“Saya bangga dengan prestasi Anda menjadi juara di tingkat provinsi. Pertahankan dan tingkatkan kembali ya.”
“Anda layak mendapatkan bintang. Hasil kerja kerasmu tidak sia-sia. Dunia mencatat bahwa Anda memang sangat layak mendapatkan hasil dan memenangkan kejuaraan ini.
5. Jika Orang Lain Melakukan Kesalahan Kecil kepada Kita, Lupakanlah
Ya… lupakan saja jika orang lain melakukan kesalahan kepada kita. Apalagi kesalahan nan dilakukan adalah kesalahan nan mini dan tidak berpengaruh kepada kita. Kadang kita terlalu membesar-besarkan kesalahan orang lain. Anggap saja ketika orang lain melakukan kesalahan kepada kita, itu bisa mengurang kadar kesalahan kita juga.
Memaklumi orang lain ketika melakukan kesalahan mini adalah corak kelegowoan kita sebagai sesama manusia. Wahai para remaja, jadilah orang nan pemaaf lantaran menjadi pemaaf menjadikan hati kita lega dan Bahagia.
Semoga tips di atas bisa menjadi langkah agar kita mempunyai banyak kawan dan disukai banyak orang. (*)
Baca Juga:
Guru Idaman Wajib Tahu 3 Gaya Belajar Siswa di Bawah Ini
Perempuan Perlu Bicara 20.000 Kata per Hari, 5 Tips untuk para Suami agar Jadi Pendengar nan Baik
5 Level Mendengarkan dalam Pola Coaching dan Komunikasi Interpersonal, Anda di Level Mana?
3 Hal nan Harus Diluruskan dalam Hipnosis-Hipnoterapi