RADARPEKALONGAN.ID – Statusnya sebagai gunung berapi nan tetap aktif rupanya tak mengurangi kekaguman orang atas eksotisme Gunung Semeru di Jawa Timur. Keindahan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini selalu mengundang para pendaki untuk kembali berjamu hingga menaklukkan puncaknya, Mahameru. Nah, bagi Anda nan belum sempat menaiki ketinggian 3.676 mdpl Semeru, alias kalian nan mau mengenang pesonanya, lagu “Mahameru” besutan Dewa 19 mungkin bisa menjadi pelepas kangen untuk mengagumi keelokan Semeru.
Gunung Semeru sendiri terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pegunungan ini juga ditetapkan dalam area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru nan membentang dari Kabupaten Lumajang sampai Kabupaten Malang. Jadi, jangan heran jika keelokan Semeru selalu sukses memukaukan para pendakinya.
Seperti halnya gunung-gunung lain nan dikenal para pendaki, Gunung Semeru pun selalu meninggalkan kesan nan ngangeni, mengundang untuk kembali. Selain eksotisme alamnya, cerita tentang pesona Semeru juga tidak luput dari mitos dan kepercayaan tertentu. Nah, apa saja spot-spot Semeru nan memanjakan mata dan batin, berikut mimin kutipkan dari laman www.gramedia.com;
Setidaknya ada lima tempat nan wajib diabadikan bagi para pendaki Semeru. Yang pertama adalah Ranu Kumbolo, menyajikan pemandangan waduk dengan luas mencapai 14 hektar. Danau ini biasanya dijadikan sebagai tempat rehat sebelum melanjutkan sampai ke puncak Mahameru.
Spot kedua adalah Tanjakan Cinta, sebuah bukit nan berbentuk seperti simbol cinta. Biasanya tanjakan ini dilalui pendaki jika mau melanjutkan dari Danau Ranu Kumbolo ke Oro-Oro Ombo. Nah, mitos nan berkembang, pendaki dilarang menoleh ke belakang saat mendaki, lantaran diyakini bakal membikin kisah cintanya ambyar namalain bubar.
Berikutnya ada Oro-Oro Ombo, menyajikan indahnya sebuah sabana luas. Uniknya adalah warna pada sabana ini tergantung pada musim nan ada. Kalian bisa saja menjumpai kembang lavender dengan warna ungu saat masanya mekar.
Lalu spot keempat juga tak kalah memesona, ialah Kali Mati. Sebuah hamparan laksana taman bungga dengan pemandangan edelweis nan aduhai. Biasanya, tempat ini dimanfaatkan para pendaki untuk jalur transir sebelum melanjutkan ke puncak.
Dan, eng-ing-eng, tempat terakhir tentu saja Mahameru, sang puncak tertinggi Semeru. Di sini pendaki bisa dimanjakan dengan hamparan pemandangan nan banget indah, laksana samudra di atas awan, plus pemandangan semburan batu vulkanik hingga asap pekat dari kawah Jonggring Saloko.
Nah, keelokan Gunung Semeru juga diabadikan oleh grup papan atas Indonesia, Dewa 19, menjadi sebuah lagu berjudul “Mahameru” nan mengambil nama puncak Semeru. Lagu ini memang relate dengan kegemaran sebagian besar personel Dewa 19 nan memang suka naik gunung. Diketahui, Ari Lasso dkk telah menjadi anak pecinta alam sejak SMA. Mereka juga pernah mendaki bareng ke Semeru, sehingga lagu Mahameru serasa punya ruh saat dinyanyikan Ari Lasso. Uniknya, sang composer sekaligus arranger, Ahmad Dhani sendiri diketahui pernah ikut mendaki meski tak sampai puncaknya. Tetapi lirik, chord, dan aransemen musiknya tetap tak bisa menyembunyikan kekaguman mereka atas keelokan Semeru.
Untuk diketahui, lagu Mahameru sendiri ada dalam album kedua Dewa 19 berjudul “Format Masa Depan”. Di album ini, susunan Dewa 19 adalah Ari Lasso pada vokal, Andra pada gitar, Erwin pada Bass, Dhani keyboard, dan Rere-Ronald untuk posisi drummer nan ditinggalkan Wawan. Setidaknya ada dua lagu di album ini nan sukses menjadi hits, ialah Aku Milikmu nan ngerock dan Tak Akan Ada Cinta nan Lain nan bernuansa pop jazzy.
Yang menarik, di album ini lagu Mahameru termasuk underrate, namalain bukan lagu hits, tetapi dia tetap menempati posisi spesial di hati Baladewa, julukan untuk fans Dewa 19. Meski jarang dibawakan di konser Dewa, lagu ini sempat di-remake saat pandemi lampau dengan vokal Virzha, dengan range vokal nan sepertinya lebih rendah dari lagu aslinya.
Lagu Mahameru juga terdengar ritmis, seolah mewakili aroma misterius dari pengalaman mendaki Semeru. Vibe itu bisa kalian dapatkan di intro awal, saat bunyi alam, malam, dan serangga bersahut-sahutan, barulah berikutnya masuk petikan gitar Andra dan vokal Ari Lasso. Lengkingan vokal Ari Lasso pada bagian chorus dan reffrain menambah kuat suasana menghayati Semeru. Permainan bridge dari keyboard Dhani juga menambah soul dari Mahameru.
Sebagian orang memang menilai lagu ini bernuansa Toto banget, khususnya dari lagu “Afrika”. Kemiripan terutama terdengar pada lengkingan vokal saat reff serta ketukan drumnya. Tetapi sebagai fans berat Toto, grup asal Amerika Serikat, Dhani juga tak menampik jika terinspirasi dari lagu Afrika. Nah, sebagai pelengkap, berikut lirik Mahameru karya Dewa 19:
Mahameru
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan di dalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Di dalam kaku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak kekal para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Di sana nyalimu teruji
Oleh galak cengkraman rimba rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Di dalam kaku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak kekal para dewa
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta woouw
Mahameru berikan damainya
Di dalam kaku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak kekal para dewa
Mahameru berikan damainya
Di dalam kaku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku nan kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak kekal para dewa…
Nah, begitu kurang lebih penjelasan tentang keelokan Gunung Semeru dan lagu Mahameru -nya Dewa 19. Semoga uraian ini sedikit mengobati kangen kalian atas Semeru, dan semoga musibah erupsi Semeru selekasnya berhujung dan tidak meninggalkan korban jiwa. (*)