Foto: Istri Anies Baswedan, Fery Farhati. (Dok. Instagram/@fery.farhati)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memihak diri dengan kebijakan subsidi kendaraan listrik setelah dikritik oleh Calon Presiden Anies Baswedan. Pertama datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menurut dia, di semua negara manapun subsidi diberikan untuk penjualan mobil listrik.
"Ya jika subsidi mobil listrik nyaris semua negara memberikan. Seluruh bumi melakukan perihal nan sama," ungkap Airlangga saat ditemui di Taman Literasi Blok M dikutip Selasa (9/5/2023).
Setelah Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ikut 'menyemprot' Anies.
"Kita EV (electrical vehicle) ini pada dasarnya tentu untuk mengurangi emisi, sebagai organisasi bumi kita berupaya utk zero emisi pada 2050. Ini bagian nan tidak terlepaskan dari upaya kita," kata Agus menjawab pertanyaan CNBC Indonesia di lembaga Kemenperin, Selasa (9/5/23).
Lebih lanjut, Ia menilai bahwa pemerintah kudu memandang beragam aspek nan timbul dari kebijakan subsidi ini, termasuk diantaranya menciptakan banyak lapangan kerja.
"Yang jelas kita gak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga bakal menyiptakan tenaga kerja nan cukup tinggi di Indonesia, dan bisa memanfaatkan program hilirisasi nikel nan sekarang digalakkan pemerintah," tegas Agus
Karena itu, semua pihak kudu memandang sebuah kebijakan dari beragam sisi. Agus menegaskan bahwa pemerintah tengah gencar membentuk ekosistem EV ini dengan melibatkan beragam pihak.
Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Saat Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Saat Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)
"Jadi pengembangan EV jangan diliat dari satu aspek aja, tapi aspek secara utuh kudu dilihat lantaran ekosistem kita terbentuk, kegunaan dan tujuan EV ngga bisa diliat dari satu kacamata aja," tegasnya.
Selain Agus dan Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan perihal nan sama. Luhut mengatakan bahwa subsidi mobil listrik sudah melalui studi komprehensif. Selain itu, bumi pun sekarang tengah menggencarkan penggunaan kendaraan listrik, bukan hanya Indonesia. Bahkan Luhut menantang kembali Anies.
"Sebenarnya gini ya mengenai mobil listrik ini sudah ada studi nan komprehensif, jadi saya kira seluruh bumi bukan hanya kita, jadi saya kira kita jangan melawan arus bumi juga. Jadi jika siapa nan berkomentar saya tidak tahu mengenai itu, kelak suruh dia datang ke saya, kelak biar saya jelasin ke dia bahwa itu ndak benar," tegas Luhut saat ditemui usai aktivitas Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Dalam Rangka Mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta.
Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan secara terang-terangan mengkritik salah satu kebijakan di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anies tak segan menilai subsidi mobil listrik nan sekarang digelontorkan pemerintah tidak tepat. Menurutnya, pemilik mobi listrik tidak memerlukan subsidi.
"Kemudian kita tahu negeri ini begitu banyak kesempatan dan pemerintah kudu memastikan sumber daya nan diberikan oleh pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya nan tepat, kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik nan pemilik mobil listriknya nan mereka-mereka tidak memerlukan subsidi. Betul?" tuturnya saat berpidato dalam aktivitas "Deklarasi dan Pengukuhan Amanat Indonesia", Minggu (07/05/2023).
Oleh lantaran itu, dibandingkan memberikan subsidi mobil listrik, dia pun mengungkapkan solusi nan diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup.
Dia menilai, nan perlu didorong ke depan adalah pendemokrasian sumber daya.
"Jadi nan didorong ke depan adalah pendemokrasian sumber daya bahwa kita mengarahkan agar sumber daya nan dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor nan memberikan kegunaan nyata bagi masyarakat banyak, bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan, apalagi percakapan dalam sosial media," jelas Capres nan diusung Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kritik Subsidi Mobil Listrik Jokowi, Ini Solusi Ala Anies
(wur/wur)