Metode Jigsaw Mampu Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa Melalui Diskusi

Sedang Trending 9 bulan yang lalu
IMG 20221207 052122

KAJEN – Radarpekalongan.id – Pendidikan di Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran dalam waktu nan cukup lama. Berdasarkan Hasil studi dan juga hasil ujian PISA telah menunjukkan bahwa banyak anak Indonesia nan tidak bisa memahami referensi sederhana alias menerapkan konsep matematika dasar. Terdapat kesenjangan pendidikan nan mencolok antar daerah dan golongan sosial di Indonesia. Dan perihal ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 nan melanda kurang lebih 3 tahun ini. Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan nan sistemik.


Guru sebagai peran sentral pendidikan selalu dituntut untuk menyesuaikan kebutuhan era dan beradaptasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahannya adalah peserta didik kelas 6 SDN 01 Sinangohprendeng semakin kedepan semakin tidak antusias belajar. Terutama mata pelajaran PPKn materi tema 3, Tokoh dan Penemuan. Sedangkan kurikulum nan tiap tahun berubah-ubah, pembimbing kudu bisa menyampaikan materi dengan baik, siswa bisa menerima/ memahami materi dengan mudah.


Satu sisi penulis berupaya menerapkan kurikulum merdeka pada kelas tertentu padahal penulis tetap kebingungan dalam melaksanakannya. Disisi lain penulis juga tetap menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 2,3,5 dan 6. Dalam upaya transformasi proses pembelajaran, pembimbing mungkin memerlukan waktu lebih untuk belajar lagi agar dapat adaptif dengan tuntutan perubahan nan diharapkan. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran nan menggunakan metode-metode alias cara-cara jitu untuk membikin semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran seperti bertanya, memperhatikan, menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas dari guru, dan memberikan pendapat dalam diskusi. Yaitu memperbanyak praktik, tidak hanya teori.


Kegiatan pembelajaran di kelas nan dapat penulis aplikasikan untuk meningkatkan keaktifan siswa ialah dengan langkah melakukan banyak kegiatan praktik. Praktik langsung ataau membikin proyek-proyek tertentu ialah pembelajaran aktif. Salah satu model pembelajaran nan dapat penulis terapkan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar di kelas adalah model pembelajaran Jigsaw. Metode Jigsaw merupakan metode belajar kooperatif dengan langkah siswa belajar dalam golongan mini nan terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen. siswa juga mempunyai banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan keahlian berkomunikasi.


Prosedur metode pembelajaran jigsaw meliputi langkah-langkah sebagai berikut : Pemilihan materi nan dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Guru membagi siswa menjadi beberapa beberapa kelompok-kelompok mini sesuai dengan materi. Setiap golongan mendapat tugas membaca dan memahami materi alias sub topik nan berbeda-beda. Setiap golongan asal mengirimkan anggotanya ke golongan lain. Di dalam golongan lain, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran nan sama.Kemudian setiap personil merencanakan gimana mengajarkan sub topik nan menjadi bagian personil kelompoknya semula (kelompok asal).

Setelah pembahasan selesai para personil golongan kemudian kembali pada golongan asal dan mengajarkan pada kawan sekelompoknya pengetahuan apa nan telah mereka dapatkan saat pertemuan di golongan lain. Selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing golongan alias dilakukan pengundian salah satu untuk menyajikan hasil obrolan golongan nan telah dilakukan agar pembimbing dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran nan telah didiskusikan. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
Penulis berambisi siswa lebih aktif didalam kelas sehingga dapat berkurang siswa nan hanya menjadi pendengar nan pasif. Dengan metode Jigsaw pemahaman nan didapat siswa diterima bakal lebih mendalam, motivasi belajar lebih besar, hasil belajarpun lebih tinggi. (*)

*) Penulis Rini Astuti SPd, SD Guru Kelas 6
SDN 01 Sinangohprendeng Kec. Kajen Kab. Pekalongan