Pengurus KONI, Pertanyakan Molornya Pencairan Anggaran ke Dinporapar

Sedang Trending 9 bulan yang lalu
IMG 20221208 164639 Pengurus KONI Kabupaten Pekalongan tengah mempertanyakan molornya pencairan anggaran KONI.

KAJEN, Radarpekalongan.id – Lantaran anggaran KONI tidak kunjung cair meski sudah mendekati akhir tahun, sejumlah pengurus KONI Kabupaten Pekalongan mendatangi Kantor Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) setempat, kemarin.

Kedatangan rombongan pengurus induk olahraga di Kota Santri nan dipimpin Ketuanya, Suryan untuk mempertanyakan soal keterlambatan percairan anggaran nan ada di tubuh organisasinya. Adapun nan menemui kehadiran para ”Patriot olahraga” ini adalah Kabid Olahraga Dinporapar, Suradi dan Analis Kebijakan, Pujo.

Saat klarifikasi, Ryan, begitu Ketua KONI Kabupaten Pekalongan sering disapa menjelaskan, anggaran itu sangat dibutuhkan ialah untuk mengganti biaya operasional sejumah Cabang Olahraga (Cabor) nan sebelumnya ditangani pengurusnya masing-masing. Kemudian juga untuk biaya persiapan beberapa cabor di Kota Santri nan bakal menjalani seleksi Pra PON Jawa Tengah.

”Terus terang, kami sangat kecewa dengan keahlian Diporapar lantaran anggaran KONI nan memang sangat dibutuhkan percairannya sampai terlambat,” tegasnya.

Padahal surat pencairan anggaran KONI ke instansi tersebut sudah diberikan cukup lama ialah tanggal 28 Oktober lalu. Sedangkan saat ini sudah memasuki bulan Desember sehingga jangka waktunya boleh dibilang sangat lama sehingga perihal inilah nan menjadi pertanyaannya.

Dalam perihal ini, surat tersebut setekah diserahkan sudah ditindaklanjuti oleh Dinporapar alias tidak lantaran informasinya belum ada seminggu surat ini tetap berada di meja kerja Sekretaris Daerah (Sekda).

Dijelaskan, imbas dengan adanya keterlambatan ini, sejumlah pengurus KONI, khususnya nan memegang finansial menjadi sasaran bagi pengurus bagian olahraga. Mereka selalu menanyakan kapan duit talangan untuk kepentingan bagian olahraga diganti lantaran bakal dipakai untuk kegiatan lainnya.

”Bendahara kami sampai tidak berani membuka Hp lantaran selalu dikejar kejar soal anggaran ini. Untuk itu, kami minta penjelasan kepada Dinporapar kenapa bisa sampai terjadi keterlambatan,” ujar Ryan.

Sementara itu, Kabid Olahraga Dinporapar, Suradi menjelaskan sebagai pemegang tanggung jawab anggaran hibah olahraga, pihaknya sudah bekerja secara maksimal. Sepengetahuannya, begitu ada surat masuk langsung ditindaklanjuti agar bisa sigap terealisasikan. Untuk anggaran KONI, pencairan di akhir tahun ini merupakan tahap ketiga dan sisa duit nan tetap ada sekitar Rp 680 juta.

Kebetulan di bulan Oktober ada perubahan anggaran dan KONI mendapatkan tambahan sebesar Rp 200 juta. Kalau anggaran tahap kedua dibagikan sebelum ada perubahan anggaran, maka pihaknya bakal bekerja dua kali. Untuk itu, Dinporapar akhirnya sepakat untuk memberikan anggaran sisa plus duit tambahan dari perubahan sekaligus sehingga waktunya memang mundur.

Kemudian untuk makanisme pencairan biaya rupanya ada perubahan penetapan SK ialah nan jumlahnya lebih dari Rp 1 Miliar kudu mendapat pesertujuan dari Bupati Pekalongan. Sedangkan nan jumlahnya kurang dari Rp 1 M nan disposisinya hanya dari Kepala Dinas.

”Demikian penjelasan dari kami mengenai keterlambatan anggaran di KONI dan kami minta maaf jika memang perihal ini membikin pengurus KONI kecewa. “