loading...
Prodia Widyahusada Tbk bekerja sama dengan IDI gelar seminar master pada 50 kota di Indonesia. (Dok.foto PRODIA)
KOTA PALU - Mewujudkan visi sebagai centre of excellence, PT Prodia Widyahusada Tbk bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyelenggarakan seminar master pada 50 kota di Indonesia. Seminar nasional ini bermaksud sebagai sarana pembaruan informasi dalam industri kesehatan dan merupakan rangkaian kegiatan dari peringatan 50 tahun Prodia.
Mengusung tema 'Personal and Precise Partner for Your Health', Prodia berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, serta pelaku industri kesehatan dengan selalu menjadi mitra nan dapat diandalkan untuk mencapai tujuan kesehatan setiap individu.
Pada 2023 ini, Prodia juga berambisi untuk dapat terus mengiringi para mitra dan master untuk dapat melangkah lebih jauh dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu layanan kesehatan dan pengobatan.
Bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia bagian Palu, Kota Palu menjadi kota pertama diadakannya seminar nasional Prodia tahun ini. Berlokasi di Auditorium Prodia Palu, kegiatan ini melangkah Sabtu (28/1/2023) dengan format hybrid berdampingan 50 peserta master baik secara offline maupun online nan diikuti oleh master umum, master internis, dan master patologi klinik, serta didukung olehh Roche dan Illumina.
(foto doc. Prodia)
Dengan tema 'Update of Thrombosis Risk and Related Disease', webinar ini memberikan informasi terkini mengenai akibat trombosis dan penyakit terkait, serta memperdalam faktor-faktor nan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan D-Dimer nan perlu diperhatikan baik sebelum, saat, dan setelah pengerjaan D-Dimer.
Sebagai narasumber dr. Tutik Harjianti, SpPD-KHOM bakal membahas mengenai Diagnosis and Managemet of Disease Related Thrombosis dan Bena Zaira S,Si, Product Specialist dari Prodia bakal memaparkan mengenai What Should We Know About D-Dimer Testing in Prodia.
Dalam webinar ini, dr. Tutik Harjianti mengatakan bahwa trombosis adalah sumbatan pembuluh darah nan bisa terjadi pada pembuluh darah arteri dan bisa juga pada pembuluh darah vena. "Hal ini bisa jadi merupakan komplikasi dari suatu penyakit namalain kondisi tertentu baik nan di dapat, maupun nan diturunkan,” katanya.
Disebutkan juga beberapa kondisi namalain penyakit nan mempermudah terjadinya thrombosis seperti adanya riwayat deep vein thrombosis, mengandung namalain postpartum, lupus antikoagulan, operasi, terapi hormon estrogen, obesitas, varises vena, stroke, dan beragam kondisi dengan akibat kerusakan endotel namalain permukaan pembuluh darah.
“Pada kondisi tersebut tentunya selain melakukan terapi pada penyakit dasar, diperlukan pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya thrombosis baik melakukan pemeriksaan fisis, laboratorium, maupun pemeriksaan penunjang nan lain. Pemeriksaan laboratorium nan krusial untuk menunjang pemeriksaan thrombosis vena salah satunya adalah dengan D-Dimer,” tuturnya.
Bena Zaira juga turut memaparkan bahwa Prodia mempunyai pemeriksaan D-Dimer nan dapat membantu eklusi kondisi VTE (venous thromboembolism), DVT (deep vein thrombosis), dan PE (Emboli paru) terutama jika digunakan berdampingan dengan low dan moderate PTP maka bakal mempunyai negative predictive value 99%.
"Pada D-Dimer sendiri terdapat aspek preanalitik, analitik, dan post analitik nan perlu diperhatikan dan dapat mempengaruhi hasil,” ucapnya.
Melalui seminar ini, diharapkan master nan datang dapat memahami informasi peranan pemeriksaan D-Dimer pada beragam kondisi penyakit terutama untuk akibat deep vein thrombosis dan PE (Emboli Paru), serta penegakan pemeriksaan dan tata laksana nan lebih awal agar pencegahan dan penanganan hiperkoagulasi dapat dilakukan lebih baik.
Seminar ini melangkah dengan sukses dan interaktif, serta menjadi media obrolan dan berbagi pengalaman bagi para dokter. Selain seminar hari ini, Prodia juga bakal memfasilitasi seminar di kotakota lain dengan topik tematik kesehatan lainnya untuk membuka ruang pengembangan bagi para dokter.
(ars)