Wakil Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menuturkan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh terlalu mini jika dimaknai hanya seputar mengenai reshuffle kabinet.
Menurutnya pertemuan tersebut menunjukan bahwa apapun perbedaan pemikirannya, relasi pribadi tetap kudu dipererat.
"Jadi bagi kami, pertemuan ketua partai, bukan hanya pak Surya, dengan kepala negara/presiden itu sebuah keniscayaan. Semakin sering berkomunikasi secara langsung, itu semakin baik," kata Hermawi dikutip dari tayangan KOMPAS TV, Minggu (29/01/2023).
Sebab menurutnya, partai politik sendiri mempunyai peran nan signifikan dalam pemerintahan.
Baca Juga:Warisan dari Ibu, Gaun Pernikahan nan Dipakai Mikha Tambayong Dibuat 28 Tahun nan Lalu
Oleh lantaran itu, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di Istana Kenegaraan disebut Hermawi pasti membawa angin segar.
"Pertemuan kemarin itu pasti membawa angin segar, pasti punya implikasi nan banyak," ungkap Wasekjen NasDem itu.
Soal rumor keretakan, Hermawi menyampaikan bahwa hubungan di antara Jokowi dan NasDem sebenarnya biasa saja lantaran memang berdinamika.
"Ini biasa saja bahwa memang ada dinamika lain nan kita lihat di publik itu juga bagian dari kenyataan. Tetapi pertemuan kemarin itu kudu dimaknai dengan semangat kebangsaan nan lebih besar. Jauh lebih besar daripada sekedar membicarakan rekonsiliasi," tegas Hermawi.
Jadi, NasDem sendiri memandang pertemuan Jokowi dan Surya Paloh adalah pertemuan nan biasa seperti sebelumnya. Meski Surya Paloh sendiri sudah 3 bulan tidak berjumpa dengan sang presiden lantaran kesibukan masing-masing.
Baca Juga:Rata-rata Transaksi Harian Bursa Anjlok 5,27% Pekan Ini, Efek Investor Kabur ke China?
Hermawi sempat menyampaikan bahwa Surya Paloh sumringah setelah berjumpa dengan Jokowi pada Kamis (26/01/2023) kemarin.
Ia menyampaikan bahwa senyum Surya Paloh sendiri berkembang lebih lebar dari biasanya.
Lebih lanjut, Hermawi menuturkan bahwa senyum Surya Paloh itu sendiri bisa menjadi pelajaran bagi anak bangsa.
"Tentang sumringah itu, saya kira siapapun republik ini pasti punya emosi ceria jika berjumpa dengan seorang kepala negara dan itu wajar saja. Saya jika berjumpa pak Jokowi pasti gembira, pasti sumringah," ujar Hermawi.
"Jadi ini kudu dimaknai sebagai bagian dari dinamika kebangsaan, pembelajaran buat anak bangsa bahwa ada perbedaan-perbedaan it's okay, tapi kebersamaan komunikasi kudu terus dibangun," pungkasnya.
Loading...