
Di Atas Bibirmu
Aku memandang tangismu nan melampaui hujan.
Tersungkur ke bawah tanah-tanah keabadian.
Air mata itu menjadi kata
yang mau melampaui bahasa makna.
Aku lebih memilih menyelinap ke atas
bibirmu, menjelma kayu nan senantiasa
mengucapkan amin ketika api-api
doa sudah mulai kaunyalakan.
Al-Ikhsan, 2019
Cinta
Izinkan saya memandangmu seperti ini, Mayalo,
sampai mataku ditiup-tiup angin
dan rupanya senja sudah lenyap dimakan dingin.
Izinkan saya menciummu seperti ini, Mayalo,
sampai bibirku mengucap salam
setelah melakukan salat nan begitu panjang.
Izinkan saya memelukmu seperti ini, Mayalo,
sampai tibalah waktu di mana
kau menjadi mayit dan saya sebagai kain kafan.
Al Ikhsan, Januari 2021
______________________
JAMALUDIN GmSas, adalah nama pena dari Jamaludin. Lahir di Pemalang, 20 Juli 1997. Ia adalah santri di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Beji, Banyumas. Laki-laki pecinta kopi ini puisi-puisinya pernah disiarkan di laman: Koran Tempo, Pos Bali, Medan Pos, Tanjungpinang Pos, Fajar Makasar, Radar Banyumas, Radar Cirebon, Radar Pekalongan, Harian Sinar Indonesia Baru, sabah360online Malaysia, LP Maarif NU Jateng, riausastra.com, Metafor.id, lensasastra.id, Marewai, Kami Anak Pantai, dan lain-lain. Tersebar juga di beberapa antologi bersama, antara lain: Tahun Baru Bersama Bunda (Anara Publishing, 2018), Petani dan Sebatang Padi (Jejak Publisher, 2018), Setumpuk Rindu Yang Berdebu (Inspira Pustaka, 2019), Perempuan Ghirsereng: Kumpulan Sajak Penyair ASEAN-3 (Dema FTIK IAIN Purwokerto, 2020), Kembang Glepang 2: Antologi Karya Sastra Para Penulis Banyumas (SIP Publishing, 2021). Ia juga pernah menjadi juara 2 pada Lomba Cipta Puisi Nasional nan diselenggarakan oleh Catatan Pena (2021). Facebook: Jamaludin GmSas. Instagram: @jamaludin-gmsas.