
Radarpekalonga.id – Berbagai produk ekonomi imajinatif dihadirkan di Pekan Kreatif Nusantara nan digelar di Lapangan Mataram Kota Pekalongan sejak 30 November hingga 4 Desember mendatang.
Tak selain Produk batik Pekalongan, salah satunya nan datang dalam pameran Produksi batik dari gerai Iruma Batik nan mempunyai geria offline di Jl. Jlamprang Krapyak Kidul, Kota Pekalongan.
“Kami datang turut membawa beberapa produksi kami, nan kami jahit sendiri,” kata Owner setempat, Maftukhah saat ditemui dilokasi stand, Kamis (1/12/2022).
Maftukhah turut membawa hasil kreasi batiknya dalam corak Blous, kemeja, daster, Hem, Gamis,Cardigan, Outer dan lainya.
Sebagai salah satu pengusaha batik original Pekalongan, menurutnya ada beberapa corak unik nan jadi icon batik Pekalongan. Diantaranya, batik Liris, Seno kemudian Kawung nan dibuat baik secara cap, print hingga tulis.
“Dan nan lagi tren saat ini ada blonteng alias cabut warna,” lanjutnya.
Sudah berdiri sejak lima tahun lamanya Iruma Batik saat ini tidak hanya dikenal sekitar Pekalongan saja apalagi luar Jawa.
“Semua market place kita manfaatkan, jadi pemasaran tidak hanya Pekalongan saja melainkan hingga luar Jawa,” kata Maftukhah.
Untuk kisaran nilai dipatok mulai kisaran Rp30.000 hingga jutaan untuk tulis.
“Disini bisa menerima pesanan untuk partai juga bisa dan grosir juga bisa,”imbuhnya.
Dan kebanyakan dari model nan Maftukhah pasarkann berasas tren fashion nan tengah di gemari masyarakat luas. Baik di Pekalongan hingga apalagi luar kota.
“Sekarang ini style busana batik condong lebih simple. Dimana bisa dipake kalangan ibu-ibu hingga remaja. Seperti outer ataupun Cardigan,” lanjut kembali.
Melihat kondisi pasar batik di Pekalongan, menurut Maftukhah saat ini sudah mulai ada peningkatan perlahan pasca pandemi.
“Sedikit demi sedikit sudah ada peningkatan, berambisi kedepan batik Iruma bisa lebih dikenal kembali tidak hanya pemasaran nasional apalagi internasional,” tandasnya. (DF)