
Radarpekalongan.id – Wisata edukasi kerajinan gerabah di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, kian ramai kunjungan. Yang datang tidak hanya dari Karesidenan Pekalongan saja melainkan luar kota.
Penggiat wisata edukasi gerabah Ceria desa Wonorejo, Sigit menjelaskan pasca reopening wisata sejauh ini makin ramai jumlah kunjungan apalagi bisa dibilang meningkat hingga 100 persen.
“Alhamdulillah kita reopening Februari 2022, itu langsung direspon bagus masyarakat. Dan ada penyempurnaan letak wisata sejak Agustus 2022 rupanya makin direspon positif pengunjung nan berjamu kesini. Bahkan saat ini bisa dibilang kunjungan sudah meningkat hingga 100 persen ,” kata Sigit, Selasa (29/11/2022).
Dijelaskan Sigit, dengan penyempurnaan area wisata. Saat ini nampak lebih nyaman dan luas. Hal itupun berakibat pada kunjungan nan nyaris full tiap harinya.
“Dari segi kenyamanan dan akomodasi wisata saat ini lebih baik dari sebelumnya. Dan dari segi keamanan jauh lebih terjaga. Kunjungan pun nyaris setiap hari ada, apalagi ini sudah full hingga 15 Desember 2022 mendatang,”kata Sigit.
“Jadi jika nan hendak booking kudu antri dulu nih hingga dua minggu,” imbuhnya.
Wisata edukasi gerabah desa Wonorejo sendiri kebanyakan pengunjung nan datang, nyaris sebagian besar pelajar PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA, dan hanya sebagian mini umum.
Mengenai tarif, pengunjung nan datang dikenakan biaya mulai dari Rp17.500/orang dengan minimal kuota 50 orang.
Di letak objek wisata pengunjung memperoleh materi pengenalan bahan gerabah, proses pencetakan gerabah, pembakaran, sampai melukis gerabah.
“Pengunjungnya sebagian besar pelajar untuk berekreasi mulai mengenal tata langkah pembuatan gerabah mulai dari tanah liat sampai mewarnai. Semua perangkat disediakan dari kami semua. Dan untuk pembimbing pendamping berapapun nan datang tidak dikenakan biaya,” katanya.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung, pihaknya juga berinovasi membikin gerabah modern dengan pengadaan perangkat cetak gerabah kekinian.
“Untuk perajin kita ada enam orang, saat ini apalagi kita sedang bekerja sama dengan Kasongan Yogyakarta untuk pengadaan perangkat cetak gerabah untuk menghasilkan kerajinan gerabah lebih kekinian seperti karakter alias animasi. Kedepan juga bakal ada training dari mereka. Tetapi kita tetap utamakan mereka dari perajin tradisional,” lanjutnya.
Kedepan Sigit juga mempunyai angan menjadikan desa wisata gerabah Wonorejo mempunyai galeri gerabah Nusantara. Dimana anak-anak kelak bisa belajar tentang kerajinan gerabah se-Nusantara.
“Tentu kami butuh support penuh dari pemerintah setempat pastinya. Agar semua itu bisa terwujud,” tandasnya. (DF)