Rasmus Paludan Bakar Alquran Lagi, Aksinya Kena Kutuk Ulama Kharismatik Asal Lebak

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Suara.com - Sosok Rasmus Paludan kembali menuai kecaman dari beragam negara, khususnya negara-negara kebanyakan Muslim, setelah kembali membakar Alquran untuk kedua kalinya. Salah satu kecaman datang dari ustadz kharismatik Kabupaten Lebak, Banten, KH Hasan Basri.

KH Hasan Basri mengutuk keras tindakan Rasmus Paludan nan dinilai telah melukai umat Muslim di dunia. Diketahui, ketua partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras itu kembali membakar salinan Al-Qur'an di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

"Pembakaran Al-Quran itu melukai umat Muslim dunia," kecam ketua Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak dalam keteranganya di Lebak, Sabtu (29/1/2023).

Tindakan Rasmus Paludan dan kelompoknya, kata KH Hasan Basri, masuk kategori pelanggaran berat terhadap prinsip keharusan menghormati dan menghargai hak-hak berakidah di dunia.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ini Dua Waktu di Hari Jumat nan Diyakini Doa bakal Dikabulkan

Karena itu, KH Hasan Basri menyatakan pihaknya mengutuk keras perbuatan nan dilakukan Rasmus Paludan dan kelompoknya. Menurutnya, tindakan Paludan itu merupakan corak orang nan tidak punya nilai diri dan sangat tidak menghargai emosi umat Islam.

Sebab, kata dia, orang nan punya nilai diri adalah orang nan menghargai orang lain.

"Semua umat Islam di bumi itu wajib menjaga mushaf Al-Quran sehingga jika ada orang nan membakar Al-Quran sama saja melukai emosi umat Islam," tegas KH Hasan Basri.

KH Hasan Basri menyampaikan selama ini umat Islam tidak memusuhi negara manapun di dunia, termasuk negara Swedia dan Denmark.

Prinsip Islam sangat menjunjung tinggi menghormati dan menghargai negara Swedia, dan Denmark juga tidak melarang membawa Alquran.

Baca Juga: Tegas! PM Anwar Ibrahim Sebut Malaysia Tak Tolerir Pembakaran Kitab Suci Apapun: Anda Menentang Islam?

Rasulullah SAW melarang membawa Al-Quran ke daerah musuh, lantaran dikhawatirkan jatuh ke tangan musuh sesuai hadits Nabi Muhammad SAW.

Hadits itu berbunyi, "Rasulullah melarang berpergian ke daerah musuh dengan membawa Al-Quran".

"Islam sangat mencintai kedamaian di bumi dan tidak ada kekerasan lantaran Al-Quran itu," tambahnya.

KH Hasan Basri mendorong Pemerintah Swedia dan Denmark untuk memberikan teguran peringatan keras kepada Rasmus Paludan dan kelompok-kelompok ekstrem lantaran dinilai menebar xenophobia, rasialis, sekaligus islamofobia.

Teguran itu dengan melarang tindakan pembakaran kitab suci umat Islam, lantaran perbuatan Rasmus Paludan dan kelompoknya sudah kesekian kalinya.

"Mereka beberapa kali melakukan hal-hal nan menyulut kemarahan umat Muslim dan negara kudu melarang," katanya menegaskan.

Terlebih Swedia dikenal sebagai negara nan memberikan kewenangan dan kebebasan berakidah bagi warganya, serta negara menjamin secara norma maupun politik. Karena itu, pemerintah Swedia kudu menindak tegas akasi Paludan dan kelompoknya.

"Swedia jangan lemah dengan tidak menindak ekstremisme dan Islamofobia lantaran bisa membahayakan kemanusiaan," pungkas KH Hasan Basri. [ANTARA]