
Denpasar, radarpekalongan.id – SMK Digital Bootcamp melakukan program training intensif kepada perwakilan peserta didik dan pembimbing dari SMK pelaksana program Berbasis Industri 4.0, serta SMK pelaksana program Pusat Keunggulan sektor prioritas hospitality dan ekonomi imajinatif tahun 2022, baik skema regular maupun pemadanan dukungan.
Pelatihan SMK Digital Bootcamp sendiri terdiri atas materi di dalam dan luar ruang kelas, dari webinar dan penugasan pra acara, talk show & workshop, idea show case, adventure journey, api ekspresi, hingga digital exhibition.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Kiki Yuliati, saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kompetensi digital menjadi skill nan sangat krusial dan dibutuhkan untuk bisa bersaing dan survive di industri 4.0.
“Tentu bukan hanya hard skills mengenai komputasi, otomatisasi, dan digitalisasi saja, tetapi juga soft skills tentang hal-hal nan tidak bisa dilakukan oleh mesin, seperti leadership, komunikasi, critical thinking, problem solving,” kata Kiki di Denpasar, Selasa (6/12) dilansir dari laman kemdikbud.
Dirjen Kiki memandang bahwa kegiatan SMK Digital Bootcamp menjadi kesempatan emas para peserta untuk menyerap pengalaman dan mempelajari soft skills, termasuk menjadi pribadi Profil Pelajar Pancasila.
Semangat Merdeka Belajar pendidikan vokasi diwujudkan dengan membuka diri untuk membujuk seluruh stakeholder, entitas bumi kerja, bumi upaya nan besar hingga UMKM, NGO, pemerintah daerah, serta kementerian alias lembaga untuk masuk berbareng bekerja-sama menyusun langkah konkret. “Kerja sama ini kudu mendalam, menyeluruh, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, pada kesempatan nan sama mengatakan, kegiatan SMK Digital Bootcamp ini diharapkan bakal melahirkan talenta digital Indonesia masa depan, termasuk guru-guru nan dahsyat nan mempunyai penemuan pembelajaran serta andal dalam penerapan Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar.
Harapannya para lulusan SMK nan bakal mempunyai mindset digital dan penuh semangat penemuan dalam membikin start up maupun upaya lainnya nan berangkat dari keresahan dan persoalan sosial di sekitar.
“Kami berambisi kegiatan SMK Digital Bootcamp ini bisa meningkatkan hardskills maupun softskills peserta didik serta pembimbing dalam perihal kompetensi digital nan nantinya bisa menjadikan lulusan SMK diserap dan diapresiasi tinggi oleh bumi kerja,” kata Direktur Wardani.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kementerian Perindustrian RI, Restu Yuni mengatakan, sektor industri merupakan sektor nan sangat krusial di Indonesia nan memberikan kontribusi secara signifikan. Namun, kenyataannya SDM Industri belum bisa memenuhi kebutuhan industri dan baru hanya bisa memenuhi 20 persen dari jumlah nan dibutuhkan.
“Oleh lantaran itu, lembaga pendidikan dan kementerian kudu bisa menyiapkan siswa-siswi SMK untuk bisa mengisi SDM Industri,” kata Restu Yuni, saat memberikan sambutannya mewakili Menteri Perindustrian RI.
Kementerian Perindustrian sendiri telah membentuk Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) untuk pengembangan SDM. PIDI 4.0 bermaksud untuk membantu industri di Indonesia beralih bentuk menuju industri 4.0. PIDI 4.0 menyediakan lima layanan utama dalam membantu industri beralih bentuk ke industri 4.0, ialah showcase center, capability center, ecosystem for industry 4.0, dan delivery center.
“Di sekolah-sekolah sudah ada materi wajib terkait industri 4.0, dan lembaga pendidikan kudu juga sesuai dengan perihal tersebut sehingga modul-modul nan disusun telah diwajibkan untuk dimiliki,” kata Restu.
Acara SMK Digital Bootcamp berjalan selama empat hari, ialah sejak 6 hingga 9 Desember 2022. Rangkaian kegiatan nan diselenggarakan oleh Direktorat SMK tersebut dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 600 orang peserta nan terdiri atas 272 orang pembimbing dan 328 orang siswa dari 207 sekolah.
Selain dihadiri oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek dan Kementerian Perindustrian, pembukaan kegiatan nan dikemas dalam Stadium General dan Opening Ceremony tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Ni Nyoman Raihartini. (*)