Stok Beras Nasional Capai 1,88 Ton Cukup Enam Bulan

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
stok beras d Bulog Pekerja sedang memanggul beras di Gudang Bulog. (Radarpekalongan.id/dokumen)

JAKARTA,Radarpekalongan.id – Saat ini persediaan beras nasional di Indonesia sampai Desember ada 8 juta ton. Total stok beras di penggilingan dan pedagang secara nasional saat ini mencapai 1,88 juta ton. Jadi hanya cukup tersedi enam bulan kedepan.
Penyebab kenaikan nilai beras di antaranya, kenaikan nilai bahan bakar minyak (BBM), kesulitan pupuk, dan pada Oktober nilai gabah selalu naik. Belum lagi, petani sekarang ini tidak menggunakan pupuk subsidi, tetapi non subsidi.
Karena selalu naik di bulan Oktober ini, misalnya tidak ada kesulitan pupuk alias kenaikan BBM, memang nilai beras di bulan Oktober setiap tahun lebih tinggi. Petani juga menggunakan non subsidi jauh lebih tinggi harganya dari pada pupuk subsidi
Kendala lainnya, petani tidak mau berasnya dibeli Bulog dengan nilai Rp 9.700/ kg lantaran nilai di pasaran sudah naik tinggi.
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian, Ismail Wahab mengatakan, wajar jika penggilingan meminta nilai lebih tinggi lantaran periode akhir tahun tren nilai beras selalu meningkat. “Itu sebabnya, dari kesepakatan 353 ribu ton, baru terserap 92 ribu ton,” bebernya.
Ismail mengatakan, nilai rata-rata beras di penggilingan sudah Rp 10.300 per kilogram (kg). Sementara, dalam paparan nan disampaikan, nilai beras di tingkat konsumen di September 2022 sebesar Rp 11.707/kg kemudian Oktober 2022 Rp 11.858/kg.
Adapun penyebab kenaikan nilai beras di antaranya, kenaikan nilai bahan bakar minyak (BBM), kesulitan pupuk, dan pada Oktober nilai gabah selalu naik. Belum lagi, petani sekarang ini tidak menggunakan pupuk subsidi, tetapi non subsidi.
“Karena selalu naik di bulan Oktober ini, misalnya tidak ada kesulitan pupuk alias kenaikan BBM, memang nilai beras di bulan Oktober setiap tahun lebih tinggi. Petani juga menggunakan non subsidi jauh lebih tinggi harganya dari pada pupuk subsid,” pungkasnya. (dur/detik.com)