Sudah Dipuas-puasin Weekend, Eh Ketemu Senin Lagi

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
9171x81 UDL. RI scaled Brenda Spencer, pelaku penembakan siswa Sekolah Dasar San Diego Grover Cleveland, nan membenci hari Senin. (Foto: m.media-amazon.com/)

RADARPEKALONGAN.ID – Duh, Senin lagi Senin lagi. Hayoo, siapa nan suka bete jika ketemu hari Senin? Padahal baru kemarin dipuas-puasin weekend, eh tetap saja ketemu Senin lagi. Rasanya seperti memandang beban dan ritual kerjaan nan menumpuk sudah antre di meja kerja.

Ya, begitulah sistem kerja dirancang oleh manusia dan kembali menghantui sebagian manusia, hehe. Mungkin Saya, mungkin termasuk Anda. Tapi manusia memang rentan menghadapi kebosanan jika sudah dihadapkan dengan rutintas, ritual, sesuatu nan berulang, dan butuh perjuangan untuk bisa menerima enjoy the game. Bahkan sekuat apapun pekerjaan itu relate dengan passionmu, tetap saja tak bisa steril dari potensi feeling bored, sometime.

Seperti itu juga dengan hari Senin. Ia menjadi waktu antagonis bagi para pekerja kantoran, protagonisnya tentu saja weekend. Setelah lima hari (sebagian mungkin enam hari) menjalankan rutinitas kerja, ketemulah dengan akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Senangnya bukan main, vibe -nya apalagi sudah memelukmu sejak Jumat sore. Horeee, besok weekend, healing kita healing. Maka jadilah Sabtu dan Minggu dipuas-puasin untuk menyenangkan dan menenangkan diri, entah liburan tipis-tipis, kongkow dan nge-trip bareng bestie, alias sekadar puasin rehat dan tidur di rumah. Yang terakhir ini jenis gua banget, hahaha.

Tibalah Minggu sore lampau malam, dan gambaran bahwa besok hari Senin mungkin sudah mulai merusak mood tidur. Setelah dua hari happy happy, besok kudu bergulat kembali dengan kenyataan. Bahwa saya hanyalah seorang pekerja di sebuah kantoran nan sejak pagi sampai sore kudu menyelesaikan ini dan itu, dan terus diulang pada Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Dan di hari Jumat hatinya mekar lagi, dan seterusnya.

Begitu jamaknya hari Senin nan membosankan, sampai-sampai istilah i hate monday alias i don’t like monday begitu populer. Bahkan ketika kalimat itu dijadikan titel dan lirik sebuah lagu, pun banyak orang menyanyikannya. Lagu itu dibuat oleh band rock asal Irlandia, Boomtown Rats pada 1979 dan sempat trending menduduki top chart 1 di Inggris Raya. Lalu band rock asal Amerika, Bon Jovi menyanyikan ulang lagu ini nan dirilis pada 1995 dengan musik nan lebih segar, dan cukup booming lagi. Orang sering menyanyikan liriknya dengan gembira;

I don’t like Mondays
(Tell me why)
I don’t like Mondays
(Tell me why)
I don’t like Mondays
I wanna shoot the whole day down
Down, down, shoot it all down

Pernah dengar lagu ini kan? Tapi tahukah Anda bahwa lagu nan diciptakan Boomtown Rats ini rupanya berangkat dari sebuah tragedi kelam? Ya sebelum itu tentu saja dugaan Senin itu membosankan sudah dikenal, tetapi tidak sepopuler ketika akhirnya dipopulerkan menjadi sebuah lagu.

Mengutip Ultimateclassicrock.com (dalam tempo.com), lagu I don’t like Monday rupanya berlatar peristiwa penembakan di sekolah nan dilakukan Brenda Spencer pada 29 Januari 1979. Gadis 16 tahun ini menembakkan 30 butir peluru dalam tempo 15 menit ke arah siswa Sekolah Dasar San Diego Grover Cleveland nan berada di seberang jalan. Ironisnya, senjata api tersebut diketahui merupakan pemberian ayahnya untuk bingkisan Natal.

Yang mengejutkan lagi, tindakan penembakan ini rupanya telah direncanakan dan terkait dengan hari Senin, waktu kejadian. Dikisahkan, sepekan sebelum penembakan, Spencer telah memberi tahu kawan sekelasnya bahwa dia mau melakukan sesuatu nan besar untuk tampil di TV. Usai melakukan aksinya, Spencer lantas mengunci dirinya di rumah, sehingga tim SWAT butuh waktu tujuh jam untuk membuatnya menyerah.

Parahnya lagi, Spencer mengaku melakukan aksinya untuk bersenang-senang. Kepada reporter nan menghubunginya via telepone, dia mengatakan; “Saya hanya melakukannya untuk bersenang-senang. Saya tidak suka hari Senin. Ini menghidupkan hari. Saya kudu pergi sekarang. Saya menembak babi, saya pikir, dan saya mau menembak. lagi. Aku terlalu bersenang-senang.“

Wah, ngeri kali ya. Oke, begitulah sejarah kelam di kembali lagu I don’t like Monday. Semoga tak merusak hari Seninmu nan bagus ya… (*)