Wakil Ketua DPR RI Sebut Teror Bom Bunuh Diri Bikin Masyarakat Resah

Sedang Trending 9 bulan yang lalu
Sufmi Dasco Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad sedang menyampaikan keterangan kepada awak media, (Radarpekalongan/istimewa)

JAKARTA,Radarpekalongan.id – Tindakan peledak bunuh diri menjelang Natal dan Tahun Baru nan dilakukan oleh pelaku teror, hanya mau membikin masyarakat resah. Oleh karena, Wakil Ketua RI, Sufmi Dasco Ahmad membujuk kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersatu
“Masyarakat tetap tidak panik dan mempercayakan penanganan kepada abdi negara Kepolisian. Biasa menjelang Natal dan Tahun Baru teror-teror bakal diciptakan kelompok-kelompok nan berseberangan dengan ideologi negara. Kami membujuk kepada seluruh rakyat Indonesia menyatakan kita tidak takut, menyatakan jika kita bangkit untuk terus melawan terorisme, nyatakan tentang kekompakan kita, nyatakan kita Cinta NKRI,” ucapnya.
Ketua Harian Partai Gerindra juga mengucapkan bela sungkawa nan mendalam atas korban dari pihak kepolisan akibat peledak diri tersebut. “Menyatakan turut prihatin atas peristiwa peledak bunuh diri nan meledak di Bandung pagi tadi dan mengucapkan simpati mendalam atas korban polisi,” pungkas Dasco.
Seperti diketahui, peristiwa peledak Polsek Astana Anyar terjadi pada Rabu pagi tadi sekitar pukul 08.15 WIB. Pelaku nan belakangan diketahui berjulukan Agus Sujatno namalain Abu Muslim disebut datang menggunakan motor berwarna biru. Dia memaksa masuk ke area Polsek saat sejumlah personil polisi sedang melakukan apel pagi.
Agus sempat dicegah oleh seorang personil polisi nan berjaga namun dia malah mengacungkan golok. Dia pun disebut langsung meledakkan diri.
Selain menewaskan Agus, peristiwa itu juga membikin seorang personil polisi dengan nama Aiptu Agus Sopyan meninggal. Sebanyak 10 korban lainnya mengalami luka dengan skala ringan hingga berat. Terdapat pula seorang penduduk sipil berjulukan Nurjanah nan mengalami luka lantaran dia saat itu tengah melintas di depan Polsek Astana Anyar.
Polisi menyatakan Agus Sujatno merupakan mantan narapidana teroris nan terlibat dalam tindakan peledak panci di Cicendo, Bandung pada 27 Februari 2017. Dia sempat mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan sebelum akhirnya bebas pada 2021.
Agus disebut sebagai personil Jamaah Ansharut Daulat nan telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah pada 2018.
Polisi tetap menyelidiki motif dan latar belakang bol Polsek Astana Anyar tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa tim interogator menemukan banyak kertas berisikan pesan nan memprotes pengesahan RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) di letak kejadian.
Selain itu, Agus juga disebut meninggalkan tulisan terkait jihad di letak kejadian. Polisi saat ini tengah mendalami pesan-pesan tersebut. (dur/merdeka.com)